Tampilan The All New OLX menonjolkan konsep hyperlocal, hypersimple, C2C, dan trust
Tahun 2017, menandai sebelas tahun OLX (Online Exchange) berada di Indonesia. OLX membangun bisnisnya untuk memberikan kemudahan bagi individu yang ingin menjual barang yang sudah tidak lagi digunakan, dengan cepat. Selama itu pula, bisnis OLX terus tumbuh dan berkembang. “Sepanjang tahun 2016, setiap bulannya OLX telah membantu 1.4 juta transaksi melalui platform-nya, dengan nilai transaksi mencapai Rp31 Triliun,” Daniel Tumiwa, Chief Executive Officer OLX Indonesia, memberikan keterangan. “Dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, angka tersebut meningkat drastis. Ini membuktikan, bisnis yang kami bangun terus berkembang,” tambahnya.
Perkembangan bisnis OLX, merupakan salah satu refleksi kondisi pasar e-commerce Indonesia. Riset yang diprakarsai oleh Asosisasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat, terdapat 132 juta orang, di Indonesia, yang sudah terpapar oleh internet. Bahkan, menurut catatan riset terbaru APJII di tahun 2016 tersebut, 63,5% atau 84,2 juta orang telah memanfaatkan internet untuk melakukan transaksi online.
Hasil riset tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia mulai familiar dengan internet, baik melakukan browsing, berinteraksi melalui media sosial, dan jual-beli online. Semakin hari, jumlah masyarakat yang memanfaatkan internet dalam kehidupan sehari-harinya, semakin bertambah. “Kita telah memasuki masa di mana kondisi pasar e-commerce sudah mulai terbaca dengan jelas,” Daniel Tumiwa menjelaskan.
Menurut CEO yang telah memimpin OLX selama lebih dari dua tahun ini, industri e-commerce sudah memasuki tahap di mana para pelaku harus mengambil posisi dan menentukan perannya. Daniel menambahkan, “OLX telah menjadi platform iklan baris yang terbesar, di Indonesia. Penjual telah mendapatkan manfaat berupa kecepatan menjual barang. Pembeli pun merasakan manfaatnya dengan mendapatkan tawaran harga yang sangat menarik.”
Menjadi yang terbesar di kategori iklan baris online, tidak lantas membuat OLX puas dan berhenti berinovasi. Kondisi masyarakat sekarang sudah berbeda dengan beberapa tahun lalu. “Mereka adalah masyarakat mobile. Dan, mereka adalah target pasar yang sangat besar dan akan terus menjadi lebih besar selama beberapa tahun ke depan,” ujar Daniel Tumiwa.
Mendefinisikan Ulang Iklan Baris Online
Istilah iklan baris online mulai populer sejak pertama kali OLX didirkan, di Indonesia. Iklan baris online menyasar individu yang ingin menjual barang dari beragam kategori seperti mobil, properti, motor, gadget dan elektronik, fashion—baik barang yang baru maupun yang sudah tidak lagi digunakan—hingga menawarkan jasa.
Jenis e-commerce ini digemari karena sangat sederhana. Pengguna dapat menjual tanpa perlu mengelola sebuah toko online. Cukup membuat satu buah iklan untuk mempromosikan barang yang dijual. Prinsipnya, sama dengan iklan baris versi cetak—atau bahkan sebuah papan informasi—namun menggunakan teknologi internet, sehingga jangkauannya lebih luas.
Belakangan, model iklan baris mulai tidak dipahami oleh masyarakat mobile, terutama generasi milenials. Banyaknya jenis e-commerce yang bermunculan, membuat pemahaman mengenai jenis e-commerce tidak dipahami masyarakat. Mereka hanya mengetahui istilah e-commerce atau onlineshop (toko online). Padahal, fungsi platform, jenis barang, dan tipe penjual, di setiap jenis e-commerce berbeda satu sama lain.
Masyarakat mobile pun menyukai segala sesuatu bersifat visual, dinamis, simple, dan praktis. Hal ini membuat bentuk iklan baris online saat ini, tidak menarik bagi mereka. “Bisnis OLX terus bertumbuh, namun mulai tidak relevan dengan kondisi pasar, yaitu masyarakat mobile, terutama kalangan perempuan dan milenials,” Daniel memberikan penjelasan. Mereka adalah orang-orang yang tertarik pada visual, mereka adalah treasure hunter—yang membeli barang secara impulsif. “Kami menyebut hal ini sebagai gaya hidup nggak suka, nggak ingin, tetapi beli,” ujar Daniel.
Selama sebelas tahun ini, OLX didominasi oleh kaum pria berumur 30 tahun dan lebih. Berlawanan dengan masyarakat mobile yang treasure hunter, para pengguna OLX adalah mission seeker, yang tidak membeli barang secara impulsif. Kelompok orang-orang ini, masuk ke platform OLX dengan misi yang sangat jelas, yaitu menemukan motor, mobil, atau gadget merek tertentu.
Dengan semakin besarnya masyarakat mobile sebagai pasar yang sangat menjanjikan untuk pelaku industri e-commerce, sebagai pemimpin di kategori iklan baris online, OLX mengajak industri untuk mendefinisikan kembali iklan baris online. “Iklan baris online yang mengharuskan pengguna menentukan dulu barang yang dicari, sudah tidak lagi relevan digunakan di era milenial,” ujar Daniel.
OLX Meluncurkan The All New OLX
Selama enam bulan lalu, tim OLX disibukkan dengan sebuah proyek besar, The All New OLX. Semua kegiatan staf OLX ditujukan untuk mengembangkan sebuah platform yang dapat menyasar masyarakat mobile. “Pertengahan tahun lalu, kami memutuskan untuk berubah,” ujar Daniel. “Perubahan ini tentunya dilakukan untuk kemajuan bisnis OLX, dan memberikan manfaat maksimal kepada para pengguna, baik lama dan baru.” Perubahan ini dilakukan berdasarkan riset yang dilakukan OLX, sejak beberapa bulan lalu. Hasil riset ini kemudian diimplementasikan pada sebuah tampilan aplikasi Android yang diluncurkan hari ini, The All New OLX.
Tampilan baru OLX menonjolkan konsep hyperlocal, hypersimple, C2C, dan trust. Konsep-konsep ini dikembangkan OLX berdasarkan pengamatannya terhadap masyarakat mobile. OLX membawa tampilan halaman muka yang lebih simple dan penuh dengan visual. Halaman muka ini juga membawa konsep hyperlocal, di mana barang yang ditampilkan adalah barang-barang terdekat yang dijual di sekitar pengguna. Dengan tampilan muka semacam ini, para pengguna dapat bertransaksi dengan lebih praktis karena tidak perlu pergi terlalu jauh untuk melakukan cash on delivery (CoD).
OLX juga mempermudah langkah untuk menjual barang dengan tidak mewajibkan penjual mengisi deskripsi. Ini membuat proses menjual barang lebih simpel dan dapat diselesaikan hanya dalam tiga puluh detik. Untuk membantu mengatasi masalah kepercayaan/trust antara pembeli dan penjual, melalui aplikasi terbaru ini OLX menawarkan log-in dengan menggunakan akun Facebook atau Google, sehingga profil pengguna dapat diketahui oleh calon pembeli atau penjual.
Dengan adanya tiga konsep tersebut, OLX optimis semain banyak orang dapat memanfaatkan OLX untuk jual-beli, terutama untuk pengguna individu (customer to customer). Meskipun demikian, OLX memahami bahwa perubahan tampilan tidak selalu mudah, terutama bagi pengguna lama. Oleh karena itu, OLX tetap mempertahankan tampilan lamanya pada desktop dan mobile agar pengguna lama tetap dapat menggunakan platform OLX dengan nyaman.
“Memindahkan satu juta pengguna aktif harian, bukan perkara yang mudah,” ujar Daniel mewakili OLX Indonesia. “Ini adalah sebuah keputusan yang sangat berani. Di posisi OLX seperti sekarang—terbesar di kategori iklan baris online—kami perlu melakukan sebuah keputusan semacam ini, agar tetap relevan dengan kemajuan zaman,” tutup Daniel.
Posting komentar