Monica Ivena Couture menjadi peragaan penutup pada penyelenggaraan Grand Hyatt Wedding Fair 2017 bertajuk Eisberg
Duapuluh gaun-gaun malam dan busana pengantin terbaru koleksi dari Monica Ivena Couture menjadi peragaan penutup pada penyelenggaraan Grand Hyatt Wedding Fair 2017 yang berlangsung sejak 4 hingga 6 Agustus 2017. Imajinasi Monica Ivena berangkat dari karakter gunung es yang memiliki dua sisi karakter yang berbeda, di satu sisi terlihat cantik, menawan, lembut, dan di sisi lain menyimpan kekuatan yang dahsyat, dan kokoh. Monica memberi tajuk sumber ilham koleksinya dengan mencuplik nama si gunung es dalam bahasa Jerman, “Eisberg”.
Dua gaun putih dan tujuh busana pengantin berwarna champagne, menyusup berlenggang di atas papan peraga selaksa melangsungkan seremoni di hari paling bahagia. Pernikahan. Para model mempelai wanita melangkah gemulai, dan ringan, selembut bahan yang dipilihkan Monica untuk koleksi yang menyentarakan karakter halus di dalam koleksinya.Gaun dengan siluet bergaya flare dan busana-busana yang lekat di torso didahulukan demi mengukuhkan kerampingan sang Calon Pengantin wanita. Busana pengantin dengan gaya khas Monica, yang serbatumpuk, besar, dan lebar, serta panjang pada bagian bawah busana sangat terasa di sini.
Monica melakukan pengayaan pembahanan, mengolah bahan menjadi materi baru yang eksklusif dengan bantuan teknologi komputer, pada bahan jaring yang halus, dirancang motif bordir dengan pola busana yang sudah siap digunting. Keelokan mode dalam mencipta gaun nan indah versi Monica Ivena adalah memaksimalkan kerapian, membubuhkan embellishment sembari menjaga posisi letak bordir, payet, bebatuan, mutiara, kristal dan renda dalam presisi yang akurat, sejak motif dirancang hingga desain direalisasikan.
Presentasi karya berlanjut dengan penampilan sebelas model mengenakan gaun-gaun malam dengan warna keperakan, kebiruan (diistilahkan dengan nama Little Dipper), melengkapi kelembutan deretan busana pengantin yang luwes. Karakter gaun-gaun malam ini tampak lebih kokoh. Terusan yang lekat di tubuh, bersalin rupa menjadi gaun-gaun pendek, midi, dan panjang yang lebih bergaris geometris dalam bentuk. Bahan-bahan halus di-twist dalam gaya yang kokoh dengan bantuan ornamen bebatuan yang berukuran lebih besar.
Yang tidak berubah adalah elegansi dan glamoritas hasil akhir kedua karakter itu. Setara dan senyawa, karena Monica memiliki passion yang sama acapkali mewujudkan sebuah gagasan. Gairah dan kegigihan ini pula yang membuat ayahanda Monica Ivena luluh dan rela mengorbankan waktu kerjanya selama sebulan lebih untuk menciptakan elemen khusus berbahan alumunium untuk direkatkan pada gaun indah yang muncul menutup peragaan.
Aksesori gemerlap ciptaan Rinaldy Yunardi, sepatu mewah dari Rina Thang, tata rias wajah oleh Bubah Alfian, rambut tataan Jefri Welly, dan koreografi oleh Panca Makmun menyempurnakan penampilan keduapuluh busana.
Eisberg menjadi pengukuh komitmen Monica Ivena Couture untuk menyelenggarakan peragaan tahunan dan sebuah perayaan atas kerja sama Monica Ivena dengan agensi relasi publik the Clique, yang berbasis di Hongkong dalam rangka memperkenalkan koleksi Monica Ivena Couture ke tingkat internasional.
Posting komentar