Education

Berdaya, Berinovasi, Berkontribusi, dan Berdampak

Peluncuran Program Perempuan Inovasi 2024 untuk Tingkatkan Inklusivitas ke Peserta Didik Vokasi

DJAKARTA.ID – Tahun 2024 ini, program Perempuan Inovasi dari MARKODING kembali memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada perempuan dari berbagai latar belakang pendidikan vokasi di seluruh Indonesia. MAKODING (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa) merupakan organisasi non-profit yang berdiri sejak 2017 membantu anak-anak muda kurang mampu menjadi generasi inovator dengan cara membekali mereka keterampilan abad ke-21.

Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, MAKODING membuka pendaftaran partisipan sejak tanggal 27 Maret 2024 hingga 17 Mei 2024. Program Perempuan Inovasi mengajak perempuan-perempuan untuk ikut dalam pelatihan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan saat ini, sekaligus mempersiapkan tenaga kerja yang dapat bersaing secara global.

“Melalui kemitraan ini, Perempuan Inovasi ingin memberikan kesempatan lebih besar bagi perempuan yang sedang ataupun telah menempuh pendidikan vokasi untuk terlibat dalam pelatihan keterampilan digital dan meraih cita-cita mereka,”  jelas Amanda Simandjuntak selaku Co-founder & CEO MARKODING.

Berdasarkan data dari Kementrian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, terdapat 52,64 juta peserta didik di tahun ajaran 2023/2024, dimana 4,99 juta di antaranya merupakan murid di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tersebar di 14,449 SMK di seluruh Indonesia. Jika digolongkan berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah murid laki-laki masih lebih banyak, yakni 2,85 juta dan murid perempuan sebesar 2,14 juta. Selain di SMK, peserta didik vokasi juga tersebar di satuan-satuan pendidikan vokasi lain, seperti LKP dan Politeknik. Berbeda dengan SMK, proporsi peserta didik LKP justru didominasi perempuan, yakni 57,4% (perempuan) dan 42,6% (laki-laki). Begitu juga politeknik, 57,77% adalah perempuan dan 42,23% laki-laki.

Foto: Amanda Simandjuntak, Dr. Ir. Kiki Yuliati M.Sc, dan Dian Sastrowardoyo 

Dian Sastrowardoyo sebagai Founder Yayasan Dian Sastrowardoyo turut menambahkan bahwa pendidikan vokasi mampu membekali peserta didik dengan skill praktikal dan pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya. Sehingga, lulusannya dapat menjadi talenta siap kerja dan bersaing secara global. Di sekolah, mereka sudah fokus dengan pengembangan keterampilan dan teknologi adaptif.

“Dengan berbagai terapan disiplin yang dimiliki oleh anak-anak vokasi ditambah pelatihan keterampilan abad 21 yang diberikan dari program Perempuan Inovasi ini, dapat menjadi bekal lebih matang dalam menghadapi tantangan dan persaingan secara nasional maupun global. Baik itu untuk mendapatkan pekerjaan maupun memulai bisnis sendiri,” jelas Dian Sastrowardoyo.

Ketika awal mula program Perempuan Inovasi tersebut diluncurukan hingga 2023 lalu, sudah ada lebih dari 20.000 perempuan dan remaja yang sudah menerima pendidikan kesetaraan gender dan pelatihan dasar keterampilan digital. Program ini juga memberikan 138 beasiswa Digital Bootcamp, dan sudah ada lebih dari 800 inovasi yang diciptakan oleh peserta program untuk menyelesaikan masalah berbasis gender.

“Perempuan Inovasi mengajarkan materi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan tren pekerjaan masa depan. Melalui program ini, diharapkan dapat mendorong para peserta didik untuk bisa memilih sesuai passion mereka, termasuk ketika mereka ingin mendalami bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics),” sambung Dr. Ir. Kiki Yuliati M.Sc.sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek RI.

Pendaftaran Perempuan Inovasi masih dibuka di situs www.perempuaninovasi.com hingga tanggal 17 Mei 2024. Kelas Basic Coding dan UI/UX Design (21 - 31 Mei 2024), dan dilanjutkan dengan Digital Bootcamp (Juli - November 2024). Program Perempuan Inovasi terbuka khusus perempuan berusia minimal 12 tahun yang berstatus sebagai murid (SMP/MTs, SMA/MA/SMK, PKBM, LKP), mahasiswi (akademik/vokasi), profesional, maupun yang sedang mencari pekerjaan. (aul)