Movie

Emotionally Epic Story of Fire and Ash!

Sambut Keajaiban Terbaru Pandora “Avatar: Fire And Ash”, Hanya Di Bioskop 17 Desember 2025

DJAKARTA.IDTiga tahun setelah perilisan film keduanya, keindahan Pandora kembali hadir melalui perilisan Avatar: Fire and Ash mulai 17 Desember 2025. Masih di bawah kendali sutradara legendaris James Cameron, penonton akan diajak menyaksikan kisah lebih epic, penuh aksi, dan petualangan emosional dari karakter-karakter ikoniknya.

Kisah Avatar: Fire and Ash berlangsung beberapa minggu setelah peristiwa di film terdahulunya. Jack Sully (Sam Worthington) dan Neytiri (Zoe Saldaña) masih hidup bersama dua anak biologisnya: Lo’ak (Britain Dalton) dan Tuktirey (Trinity Bliss), serta kedua anak adopsinya: Kiri (Sigourney Weaver) dan Miles "Spider" Socorro (Jack Champion) di lingkungan klan Metkayina. Mereka berusaha beradaptasi dengan kepergian anak tertua, Neteyam (Jamie Flatters) setelah meninggal dalam film Avatar: The Way of Water (2022).

Masing-masing anggota keluarga menghadapi duka tersebut dengan cara masing-masing. Cameron menjelaskan bahwa film ini menyajikan emosi yang terasa lebih nyata dan mendalam mengenai berbagai konsekuensi dari peristiwa di film sebelumnya. Hal ini diketahui dari sebuah wawancara eksklusif bersama sang sutradara yang menyebutkan bahwa Avatar: Fire and Ash ini menjadi seri paling emosional.

“Film ini benar-benar menghadirkan sesuatu yang segar dan baru. Yang tak terduga adalah bagaimana kisahnya menyajikan emosi yang terasa nyata dan mendalam tentang konsekuensi emosional dari peristiwa di The Way of Water,” tuturnya.

Proses syuting Avatar: The Way of Water (2022) dan Avatar: Fire and Ash sendiri dimulai secara bersamaan sejak September 2017 dan berlangsung selama 18 bulan. Seperti film-film sebelumnya, Avatar: Fire and Ash masih diproduksi di Selandia Baru dengan melibatkan lebih dari 1.500 kru. Cameron juga menegaskan bahwa film-film Avatar dibuat oleh tim berbakat, terutama para aktor yang memainkan setiap adegan secara nyata.

“Setiap ekspresi, gerakan, dan emosi adalah hasil penampilan mereka. Setelah terekam, tim artistik bekerja tanpa henti untuk menghidupkan karakter dan dunia Pandora ke dalam layar,” ujarnya.

Visual efek juga menjadi elemen kunci dalam film ketiga Avatar ini karena proses pengembangannya sudah dimulai sejak tahap awal produksi. Pendekatan ini membuat setiap departemen bekerja bersamaan untuk menghadirkan dunia Pandora dengan detail yang lebih kaya.

“Sering kali orang menganggap tahapan produksi itu terdiri dari pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Namun pada film-film Avatar, batasan itu tidak lagi terlihat jelas, dan proses visual efek kami sudah dimulai sejak pra-produksi,” ujar Jon Landau sebagai produser.

Di film Avatar: Fire and Ash, penonton akan berkenalan dengan karakter-karakter baru dari Klan Mangkwan, atau Ash People. Salah satu klan paling misterius di Pandora yang menghadirkan sisi jauh lebih gelap dibandingkan klan-klan sebelumnya. Dipimpin oleh Varang (Oona Chaplin) yang juga seorang Tsahik dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pikiran orang lain sekaligus menimbulkan rasa sakit serta memaksa orang tersebut untuk berkata jujur.

Varang berasal dari wilayah yang hancur akibat letusan gunung berapi. Klan ini tumbuh dengan budaya dan cara hidup yang sangat berbeda. Di sisi lain, RDA (Resources Development Administration) sebagai korporasi manusia yang ingin mengeksploitasi planet Pandora mulai bangkit dan merencanakan serangan baru setelah kekalahan sebelumnya.

Apakah keluarga Sully berhasil melawan Klan Mangkwan atau akan jatuh di bawah kendali pasukan “Manusia Bumi”? Temukan jawabannya hanya di bioskop mulai 17 Desember 2025.

Sebagai perayaan perilisian film The “Avatar: Fire and Ash, penggemar juga dapat merasakan nuansa Pandora melalui instalasi tematik dan ruangan imersif yang belum pernah ada sebelumnya di The Space, Senayan City. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam Pandora yang dilengkapi efek cahaya 720 derajat, efek aroma, suara, serta sentuhan layaknya berada di dalam Pandora. Pengalaman ini dapat dikunjungi mulai 12 Desember 2025 hingga 11 Januari 2026 tanpa biaya tambahan, sesuai syarat ketentuan yang berlaku. (aul)