Events

Cek Gigi & Gusi Bebas Biaya?

Pepsodent Bantu Masyarakat Waspadai Masalah Gusi di Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2025

DJAKARTA.ID – Memasuki tahun penyelenggaraan keenam belas Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN), merek pasta gigi Pepsodent kembali menggelar program edukasi terkait permasalahan gigi dan mulut. Bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI), acara ini mengangkat tema “Cek Gigi dan Gusi: Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet”.

Kali ini, BKGN 2025 berfokus pada edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan gusi karena permasalahan gusi ini masih terabaikan oleh masyarakat. Penyakit gusi adalah permasalahan gigi kedua terbesar di Indonesia setelah gigi berlubang. Kerap disebut ‘silent killer, gejala penyakit gusi muncul secara samar dan tidak menimbulkan rasa sakit terutama di tahap awal. Jika dibiarkan, penyakit gusi tidak hanya akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut, namun bisa menjadi bahaya tersembunyi untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh

“Mulut kita adalah indra pertama manusia dalam menerima asupan makanan dan minuman. Gigi dan gusi merupakan bagian penting untuk mengunyah. Jika kita lupa menggosok gigi hingga 3 hari, akan menimbulkan peradangan pada gusi. Plak sisa makanan akan menempel dan apabila tidak dibersihkan, akan terjadi kegoyahan pada gigi,” ungkap drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar PDGI.

Penyakit gusi memiliki dua tahapan, pertama adalah gingivitis yang ditandai dengan gejala gusi bengkak, merah, atau mudah berdarah. Pada tahap ini, masalah gusi masih dapat diatasi dan bahkan bisa menjadi kembali sehat dengan perawatan yang tepat. Selanjutnya adalah periodontitis, di tahap ini kerusakan sudah sampai ke tulang dan jaringan pendukung gusi, seringkali bersifat irreversible, di mana gigi menjadi goyang dan akhirnya tanggal.

“Kita perlu waspadai munculnya bakteri dari gusi yang terinfeksi karena dapat masuk ke aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit sistemik seperti jantung, stroke, diabetes, hingga infeksi pernafasan dan komplikasi kehamilan,” lanjut papar Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D selaku Ketua AFDOKGI.

BKGN 2025 juga melibatkan 30 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan 55 PDGI cabang di seluruh Indonesia yang akan mulai menerima pendaftaran pasien mulai tanggal 22 September 2025 melalui website www.tanyapepsodent.com. Layanan yang diberikan tentunya gratis dan meliputi beragam keluhan, mulai dari scaling, tambal gigi (tanpa perawatan saluran akar), fluoride, hingga pencabutan gigi.

Selama 15 tahun BKGN berlangsung, pembersihan karang gigi atau scaling menjadi salah satu perawatan yang banyak dilakukan oleh pasien. Namun, mengingat keterbatasan mesin di berbagai rumah sakit gigi & mulut yang berpartisipasi, kuota perawatan ini lebih cepat terpenuhi dibandingkan perawatan yang lain.

Selain itu, sebagai upaya promotif preventif, sebanyak 55 PDGI Cabang akan melakukan edukasi kesehatan gigi dan gusi bagi siswa sekolah di berbagai wilayah Indonesia, menjangkau area-area terpencil seperti Simeulue - Aceh, Kotawaringin Barat - Kalimantan Tengah, Jeneponto - Sulawesi Selatan, dan Sorong - Papua.

“Hari ini ada MoU atau peresmian kerja sama antara PDGI, AFDOKGI, ARSGMPI, dan Unilever sebagai wujud nyata pentingnya kolaborasi baik itu antara Pemerintah, asosiasi profesi dan juga swasta dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Mari jadikan momen ini untuk mengingat bahwa senyum masyarakat Indonesia adalah cerminan dari bangsa yang kuat dan berdaya saing tinggi,” ungkap dr. Elvieda Sariwati, M.Epid mewakili Menteri Kesehatan RI.

Seluruh Rumah Sakit Gigi & Mulut yang berpartisipasi siap mengedukasi masyarakat untuk terus menjaga kesehatan gusi dengan menyikat gigi dua kali sehari, yakni setelah sarapan dan sebelum tidur. Gosok gigi ini dianjurkan menggunakan pasta gigi khusus untuk kesehatan gusi. Selain itu perlu melakukan pembersihan karang gigi secara teratur serta kontrol rutin ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali.

Oleh karena itu, Pepsodent menghadirkan Pepsodent Gum Expert varian Fresh dan Whitening yang diformulasikan khusus untuk merawat kesehatan gusi agar tetap merekat erat pada gigi. Memiliki kandungan utama Active Zinc (Zinc Citrate) dan Vitamin E, produk ini terbukti secara klinis dapat mengurangi pertumbuhan plak. Selain itu juga bersifat anti-inflamasi, antioksidan menutrisi gusi, mencegah gusi berdarah, mengurangi rasa ngilu atau sakit gusi, membantu mengatasi gusi bengkak, sakit gigi, gigi goyang, serta melindungi gigi dari plak dan bakteri hingga 24 jam.

Peresmian BKGN 2025 semakin meriah berkat kolaborasi bersama band legendaris GIGI. Selain membawakan lagu-lagu hits-nya, mereka juga mengedukasi masyarakat melalui persembahan jingle ikonik Pepsodent “Aku Gigi, Mulut Rumahku” yang secara khusus di-remake menjadi lagu dengan membawa pesan “Rahasia GIGI Kuat adalah GUSI yang Sehat”.

“Meskipun tercetus secara tidak sengaja karena salah satu mantan personil kami dulu terkena masalah gigi, pemilihan nama GIGI punya filosofi khusus. Selain unik, singkat dan gampang diingat, bagi kami GIGI mengandung makna sebagai simbol kekuatan. Selama lebih dari 30 tahun eksis di industri musik Indonesia, kami selalu ingin memberi dampak yang kuat buat orang banyak,” ujar Armand Maulana, vokalis GIGI.

Sejak pertama kali digelar pada tahun 2010, BKGN telah memberi edukasi dan perawatan gigi gratis ke lebih dari 2.7 juta masyarakat. “Segera daftarkan diri secara online untuk berpartisipasi, dan sampai jumpa di BKGN 2025 yang akan terselenggara di seluruh Indonesia mulai September hingga Desember mendatang,” tutup drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Personal Care Community Lead Unilever Indonesia di acara konferensi pers, Minggu (21/8/2025). (aul)